Sabtu, 30 April 2016

Deep inside my heart

Once upon a time, someone has told me :
Aku hanya manusia biasa yg sdang mencari cinta atas ridho Allah

Dari smua perjuang ku Banyak wanita yg aku temui nmaun ada satu yg aku kagumi

Dan Ridho Allah  itu akan mmberi petunjuk dri perjuangan seseorang yg berniat baik .

Keseriusan seseorang dpat di lihat dri cara perilaku seseorang ..

Dan ketika aku bilang A mka  aku berusaha tetap bilang A ke 1 wanita, yg nyatanya ketulusan terkadang sulit di mengerti

Hanya orang yg memahami akn mengerti dan hanya orang yg mengalami akn memahami .
# keseriusan & ketulusan

Dgn niat baik dan keseriusan kita dapat saling mengenali satu sama lain

Honestly, at that time, I have believing you

Senin, 18 April 2016

Logika vs perasaan

Logika memang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Tetapi ada satu hal yang terkadang kita lupakan, perasaan. Ya, perasaan, hati, dimana jawaban ketulusan bersumber. Ah, apakah hanya saya yang terlalu mengutamakan perasaan diataa logika? Apakah salah jika kita menjadi orang yang sensitif? Hal yang sekarang banyak orang sebut dengan "baper" hha... Iya, saya, sayalah orangnya. Tidak salah toh kalau kita menomor satukan perasaan dalam beberapa hal, asal tidak berlebihan. Walaupun saya  sadar kalau saya itu terkadang terlalu berlebihan dalam menggunakan perasaan. Loh ko malah curhat? Bukan curhat, hanya berbagi pengalaman hhehe... coba deh sekali-kali pakai perasaan, nanti akan ada satu perubahan yang kamu rasakan. Mau tahu? Kamu akan lebih peka, lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarmu. Bahkan terkadang tanpa kamu sadari, pipimu sudah basah karena airmata yang telah jatuh~

Sabtu, 02 April 2016

Kejujuran

Izinkan aku mengenalmu, untuk kesekian kalinya.
Aku ingin mendengar nada bicara dan suaramu saat mengenalkan diri: siapa namamu, dari mana kau berasal, apa yang kau suka dan yang tidak.
Aku ingin merasakan kembali indahnya dunia ketika waktu seketika berhenti, dan semesta seolah menghentikan semua aktivitas yang ditakdirkan pada mereka hanya untuk mendengarkanmu bicaraaku, tak terkecuali.
Bagaimana sebenarnya kejujuran bekerja dalam cinta? Ketika kita memutuskan untuk saling menjauh justru ketika raga ini mendamba kedekatan.
Ketika rindu, seberapapun pekatnya tetap tak tersampaikan. Begitulah, sejak pertama aku mengenalmu, aku percaya bahwa kejujuran tak pernah benar-benar berlaku dalam cinta.
Kadang kita menjadi hamba bagi sebuah kepura- puraanmenipu diri dengan rekaan-rekaan yang kita ciptakan sendiri.
Tak berdarah bukan berarti tiada luka,
sebagaimana menangis tak selamanya harus berair mata.
Bodohnya, kita bersepakat untuk merasakannya berhari-hari. Menikmati luka yang kita cipta tanpa anastesi, menikmati perih tanpa merintih.
Dan dalam keterdiaman itu, hanya ada satu doa: suatu saat nanti luka ini akan sembuh dengan sendirinya.
Barangkali, kelak ketika tiba waktu untuk jujur, kita akan mengaku: kita sama-sama mendamba keteduhan itu—rasa yang tak pernah kita sepakati definisinya.
Lalu jarak akan menyusut dengan sendirinya.
Seperti lekukan batu yang tercipta
oleh tetes demi tetes air, kadang yang kita
butuhkan cuma optimisme dan kesabaran.
Apakah kau percaya hal ini?
Bahwa cerita tentang bahagia memang selalu tampak sederhana di permukaan. Tapi di balik itu semua, sesuatu yang
rumit terjadi: sebuah kerelaan, upaya
menenggelamkan ego, atau ikhtiar untuk
menerima segalanya apa adanya saja.
Jadi izinkan aku mengenalmu, untuk kesekian kalinya.
Aku ingin merasakan kembali bagaimana
rasanya ketika pertama kali jatuh cinta
kepadamu.
Aku ingin mengenang dan mengingat-ingat
momen itu, sampai aku lupa bahwa pada
kenyataanya, kita tengah menjalani sebuah cerita tentang dua manusia lugu yang saling menunggu.

Cinta adalah Perlawanan, 2015
Kejujuran
azharologia